Selasa, 29 Agustus 2017

Akibat, Gejala dan Pengobatan Penyakit pada Sistem Eksresi pada Manusia

Penyakit Pada Ginjal

Diabetes Melitus

Diabetes melitus , DM (bahasa Yunani:
διαβαίνειν, diabaínein , tembus atau pancuran air) (bahasa Latin : mellitus , rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dengan simtoma berupa
hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat , lemak dan
protein, sebagai akibat dari:

   a.    Akibat Penyakit
1.    Faktor keturunan
2.    Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
3.    Tekanan darah tinggi
4.    Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
5.    Level kolesterol yang tinggi
6.    Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
7.    Merokok dan Stress
8.    Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
9.    Kerusakan pada sel pankreas

b. Gejala Penyakit
1.        Banyak kencing (polyuria) terutama pada malam hari
2.        Gampang Haus dan banyak minum (polydipsia)
3.        Mudah lapar dan banyak makan (polyphagia)
4.        Mudah lelah dan sering mengantuk
5.        Penglihatan kabur
6.        Sering pusing dan mual
7.        Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu
8.        Berat badan menurun terus
9.        Sering kesemutan dan gatal-gatal pada tangan dan kaki

c. Cara Penanggulangan

Tekun mengontrol gula darah, menghambat memburuknya kondisi dari sumber
Gula darah dalam jangka panjang tidak terkontrol dengan baik, merupakan penyebab utama penyakit diabetes kaki. Stem sel meregenerasi, memperbaiki sel insulin, memperbaiki fungsi pankreas, menstabilkan gula darah, menghambat diabetes terus berkembang.
Stem sel memperbarui pembuluh darah, mengobati diabetes kaki, kekurangan darah, menghindari amputasi.
Kebanyakan pasien diabetes kaki akan mengalami kekurangan darah pada bagian bawah, sehingga menyebabkan bisul, dan luka pada kaki dan akhirnya diamputasi. Transplantasi stem sel untuk mengobati diabetes kaki tujuannya adalah untuk mempercepat pembaharuan pembuluh darah ekstremitas bawah. Stem sel masuk ke daerah ekstremitas bawah, akan memperbarui pembuluh darah, dan memperbaiki kondisi tersumbatnya pembuluh darah, sehingga darah dapat beredar dengan lancar. Ini adalah kelebihan yang tidak dapat diperoleh dari metode pengobatan lainya.
Stem sel membangun kembali sistem saraf, memulihkan indera perangsang



Penyakit Pada Hati

LIVER

Penjelasan Penyakit Liver atau Hati
Hati merupakan bagian anggota atau organ tubuh manusia yang memiliki peranan yang sangat penting. Hati bekerjasama dengan organ ginjal dan organ tubuh lainnya yang masih satu jaringan sel dengan organ tubuh lainnya. Hati berasal dari bahasa Yunani : ἡπαρ, hēpar yang merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh yang terletak di dalam rongga perut sebelah kanan tepatnya terletak di bagian bawah Diafragma.
Penyakit hati atau yang biasa disebut penyakit liver merupakan suatu keadaan atau kondisi, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan dan struktur dan fungsi dari hati.
Penyakit hati atau liver biasanya terjadi ditandai dengan awalnya terbentuk perlemakan hati (fatty liver), hepatitis, tumor, sirosis hingga kanker hati.

a.    Akibat

Penyebab-penyebab sakit liver, antara lain :
1. Pola hidup yang tak sehat. Tubuh dipaksa untuk bekerja keras sampai-sampai tidak memperhatikan asupan gizi.
2. Pekerja malam atau orang yang sering begadang, rentan mengidap penyakit liver.Ini disebabkan secara biologis fungsi hatinya dipicu untuk bekerja lebih cepat sehingga detoksifikasi lebih tinggi. Akibatnya, kondisi tubuh mudah drop.
3. Adanya infeksi virus atau bakteri.
4. Kecanduan alkohol
5. Efek samping obat-obatan tertentu yang merupakan racun bagi hati.
6. Kelainan bawaan lahir
7 .Kelainan-kelainan dalam metabolisme tubuh
8. Adanya trauma atau luka pada organ hati
9. Kurang gizi
10.Tidak memperhatikan kebersihan alat-alat makan dan minum.



b.    Gejala
•    Mudah haus
•    Bau mulut.
•    Terjadi keputihan
•    Kurang darah
•    Turunnya berat badan
•    Mimisan
•    Buang air kecil yang sering

c. mencegah
•    Jaga kebersihan
•    Tidak konsumsi alkohol
•    Penuhi nutrisi tubuh
•    Olahraga
•    Mengkonsumsi buah dan sayuran
•    Banyak minum air putih
•    Makanan yang sehat
•    Hindari rokok dan alkohol
•    Konsultasikan pada dokter

Penyakit Pada Ginjal

 Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus, DI adalah suatu
penyakit dengan simtoma poliuria dan
polidipsia . Jenis DI yang paling sering dijumpai adalah DI sentral, yang disebabkan oleh defisiensi arginina pada hormon AVP. Jenis kedua adalah DI nefrogenis yang disebabkan oleh kurang pekanya ginjal terhadap hormon dengan sifat anti-diuretik, seperti AVP.
Bagaimana Pemeriksaan Pada Diabetes Insipidus?
Ada beberapa pemeriksaan pada Diabetes Insipidus, antara lain: Pemeriksaan yang paling sederhana dan paling dapat dipercaya untuk diabetes insipidus adalah water deprivation test. Selama menjalani pemeriksaan ini penderita tidak boleh minum dan bisa terjadi dehidrasi berat. Oleh karena itu pemeriksaan ini harus dilakukan di rumah sakit atau tempat praktik dokter. Pembentukan air kemih, kadar elektrolit darah (natrium) dan berat badan diukur secara rutin selama beberapa jam. Segera setelah tekanan darah turun atau denyut jantung meningkat atau terjadi penurunan berat badan lebih dari 5%, maka tes ini dihentikan dan diberikan suntikan hormon antidiuretik. Diagnosis diabetes insipidus semakin kuat jika sebagai respon terhadap hormon antidiuretik:
pembuangan air kemih yang berlebihan berhenti   
tekanan darah naik
denyut jantung kembali normal.
Apapun pemeriksaannya, prinsipnya adalah untuk mengetahui volume, berat jenis, atau konsentrasi urin. Sedangkan untuk mengetahui jenisnya, dapat dengan memberikan vasopresin sintetis, pada Diabetes Insipidus Sentral akan terjadi penurunan jumlah urin, dan pada Diabetes Insipidus Nefrogenik tidak terjadi apa-apa.


Akibat
Terjadinya diabetes insipidus dikarenakan gangguan pada hormon antidiuretik (antidiuretic hormone/ADH) yang mengatur jumlah cairan dalam tubuh. Hormon ini dihasilkan hipotalamus, yaitu jaringan khusus di otak. Hormon ini disimpan oleh kelenjar pituitari setelah dihasilkan oleh hipotalamus.
Kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon antidiuretik ini saat kadar air di dalam tubuh terlalu rendah. ‘Antidiuretik’ berarti bersifat berlawanan dengan ‘diuresis’. ‘Diuresis’ sendiri berarti produksi urine. Hormon antidiuretik ini membantu mempertahankan air di dalam tubuh dengan mengurangi jumlah cairan yang terbuang melalui ginjal dalam bentuk urine.
Yang menyebabkan terjadinya diabetes insipidus adalah produksi hormon antidiuretik yang berkurang atau ketika ginjal tidak lagi merespons seperti biasa terhadap hormon antidiuretik. Akibatnya, ginjal mengeluarkan terlalu banyak cairan dan tidak bisa menghasilkan urine yang pekat. Orang yang mengalami kondisi ini akan selalu merasa haus dan minum lebih banyak karena berusaha mengimbangi banyaknya cairan yang hilang.

Gejala Penyakit
1.    Mudah marah
2.    Demam
3.    Mengompol
4.    Kaki dan tangan dingin
5.    Kulit kering
6.    Pertumbuhan lambat
7.    Diare
8.    Berat badan turun


Pengobatan Diabetes Insipidus

Untuk mengimbangi jumlah cairan yang terbuang, Anda perlu mengonsumsi air lebih banyak. Terdapat obat yang berfungsi untuk meniru peran hormon antidiuretik bernama desmopressin. Sedangkan pada diabetes insipidus nefrogenik, obat yang digunakan untuk mengatasinya adalah thiazide diuretik. Obat ini berfungsi menurunkan jumlah urine yang dihasilkan oleh organ ginjal

Penyakit Terdapat pada Kulit

ALBINISME/ALBINO

Albinisme (dari Bahasa Latin albus , "putih"; atau dalam Bahasa Indonesia:
Bulai ), merupakan salah satu bentuk
kelainan bawaan hipopigmentasi yang dikarakterisasikan oleh kurangnya ataupun tidak adanya pigmen melanin pada mata , kulit , dan rambut . Albinisme diakibatkan oleh pewarisan alel gen resesif. Kelainan ini dapat ditemukan pada semua hewan
vertebrata , termasuk pula manusia. Pada beberapa kasus, manusia yg mengalami albinisme juga memiliki keterbatasan fisik sebagai berikut:
1. Sensitif terhadap sumber cahaya yang kuat, seperti lampu sorot, sinar matahari.
2. Memiliki keterbatasan pada jarak penglihatan.
3. Kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari , dan dapat menimbulkan luka mirip dengan luka bakar atau tersiram
air panas.

Albinisme tidak hanya terjadi di manusia, namun juga terjadi di makhluk hidup bertulang belakang. Hewan juga bisa menjadi albinisme terutama melanocyte atau sel pemberi warna dalam kulit. Kondisi albinisme hewan dengan manusia berbeda bentuk. Hewan albinisme tidak selalu berkulit putih tanpa warna, bahkan hewan tersebut mungkin berkulit transparan.
Dampak perbedaan fisik ini begitu berpengaruh pada hidup manusia. Albinisme bukan penyakit yang harus diobati. Mereka memiliki kecerdasan normal, hanya fisik mereka memang terlahir lebih renta. Menurut penelitian lembaga advokasi albinisme Under the Same Sun, perlu empati dengan bantuan berbagai fasilitas untuk melihat para penyandang agar bisa berdaya.
Kanker kulit adalah ancaman yang setiap hari membayangi. Jalan hidup orang allbino hampir pasti mengalami masalah kulit serius ketika memasuki usia 30 tahun. Resiko penyandang albinisme terkena kanker kulit hampir 1000 kali lipat dibanding orang pada umumnya.
Selain ancaman kanker kulit, penyandang albinisme rentan terhadap gangguan penglihatan. Kondisi mata mereka tidak seperti orang pada umumnya akibat photoreceptor (sel retina yang mendeteksi cahaya) tidak mampu mengubah cahaya yang ditangkap menjadi sinyal di otak mereka. Kondisi ini disebut nystagmus yang membuat mata mereka terus berdenyut.
Upaya menghindarkan manusia dari albinisme telah terpintas di pikiran beberapa ilmuwan. Peneliti dari University of Minnesota, Richard King, telah berhasil menemukan cara mutasi genetik yang dapat mengubah struktur DNA agar tidak memiliki potensi albinisme ketika lahir. Namun penelitian itu belum mampu memastikan untuk dapat bekerja di manusia.


Akibat penyakit
Penyebab penyakit ini adalah kelainan genetik, bukan penyakit infeksi dan tidak dapat di transmisi melalui kontak, transfusi darah. Gen albino menyebabkan tubuh tidak dapat membuat pigmen melanin. Sebagian besar bentuk albino dalah hasil dari kelainan biologi dari gen-gen resesif yang diturunkan dari orang tua, walaupun dalam kasus-kasus yang jarang dapat diturunkan dari ayah/ibu saja.
Gejala
Tidak ada terdapat gejala kecuali pada umumnya kelainan mata
1.    Nystagmus, pergerakan bola mata yang irreguler dan rapid dalam pola melingkar
2.    Stabismus (“crossed eyes” or “ lazy eye” )
3.    Kesalahan dalam refraksi seperti miopi, hipertropi, dan astigmatisma
4.    Fotopobia, hipersensitivitas terhadap cahaya
5.    Hipoplasi foveal-kurang berkembangnya fovea (bagian tengah dari retina)
6.    Kurang berkembangnya Hipoplasi nervus optikus
7.    Abnormal decussation (crossing) dari fiber nervus optikus pada chiasma optikus
8.    Ambliopia, penurunan akuisitas dari satu atau kedua mata karena buruknya transmisi ke otak, sering karena kondisi lain seperti strabismus.

Pengobatan
Albino tidak dapat diobati tetapi ada beberapa hal kecil yang dapat dilakukan antara lain :

1.    Pembedahan
Pengobatan ini untuk kondisi mata terdiri dari rehabilitasi visual. Pembedahan juga untuk otot mata untuk menurunkan nystagmus, strabismus, dan kesalahan refraksi.
2.    Bantuan daya lihat
Seperti kaca mata dan bifocals (lensa yang kuat untuk membaca)
3.    Perlindungan terhadap sinar matahari

Penyakit Pada Paru-Paru

ASMA

Asma (dalam bahasa Yunani ἅσθμα,
ásthma, "terengah") merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada saluran napas yang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel, dan spasme bronkus .[2] Gejala umum meliputi
mengi , batuk, dada terasa berat, dan
sesak napas

Penyebab Penyakit Asma

Ada dua faktor yang menjadi penyebab penyakit asma, fakto ini bisa datang dari dalam maupun dari luar. Sebenarnya penyebab penyakit ini belum diketahui belum pasti, namun ada beberapa hal yang dapat memicu penyakit asma.

Faktor dari Dalam

1. Penyakit Turunan
Penyakit asma merupakan penyakit turunan, misalnya jika anda mengetahui teman atau siap saja yang mengidap penyakit asma, bisa dipastikan ia mewarisi penyakit ini dari orang tuanya maupun kakek atau neneknya.

Faktor dari Luar

1. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab penyakit asma. Jika memiliki penyakit ini dan sering berada di lingkungan berdebu, kotor dan kurang nyaman maka penyakit asma lebih mudah terpicu sehingga bagi anda yang mengidap penyakit ini seharusnya lebih memperhatikan lingkungan disekitar anda. Misalnya saja, anak-anak yang memiliki penyakit ini, usahakan untuk tidak bermain hewan-hewan seperti kucing, atau hewan lain yang memiliki bulu-bulu halus. Jauhkan juga dari boneka-boneka yang memiliki bulu halus seperti hewan yang saya sebutkan tadi.

2. Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman juga dapat memicu kambuhnya penyakit asma. Beberapa makanan yang sangat buruk dan tidak disarankan untuk pengidap penyakit asma yaitu makanan yang mengandung MSG tinggi, mengandung pengawet, minuman yang bersifat dingin.

3. Udara Dingin
Udara dingin merupakan salah satu pemicu penyakit asma. Misalnya saja, AC ruangan yang terlalu dingin juga dapat memicu asma. Mengendarai kendaraan bermotor di malam hari tanpa mengenakan jaket juga sangat berbahaya bagi pengidap penyakit ini.

Gejala Penyakit Asma
Penyakit ini membuat para penderitanya sangat tidak nyaman, selain itu orang yang melihat ketika penyakit ini kambuh akan merasakan panik. Berikut ini adalah beberapa gejala asma ketika menyerang.
1. Ketika bernafas terdapat bunyi lenguhan
2. Nafas Pendek
3. Terasa sesak ketika bernafas karena penyempitan saluran nafas
4. Hal itu sering terjadi ketika cuaca dingin
5. Susah bernafas, biasanya terjadi ketika malam hingga menjelang pagi

Dengan mengetahui gejala dari penyakit ini diharapkan para pengidap penyakit ini bisa lebih menyadari tentang hal-hal yang memicu terjadinya asma. Anda juga dapat menulis tempat, waktu dan hal yang menyebabkan penyakit asma terpicu sehingga nantinya bisa lebih waspada. Bawalah selalu alat yang dapat membantu anda untuk mengatasi penyakit ini bila sewaktu-waktu kambuh.
Alat ini sering disebut inhaler (obat semprot). Anda juga dapat memprediksi kambuhnya penyakit ini menggunakan alat yang bernama peak flow meter. Sering-seringlah berkonsultasi dengan dokter pernafasan sehingga anda tidak perlu terlalu khawatir jika kambuh. Selain cara-cara menghindari dan mengobatinya menggunakan cara diatas, anda juga bisa mengobatinya dengan cara trandisional sebagai berikut ini.

Cara mengobati asma menggunakan dedaunan
Siapkan daun seledri 3 tangkai, daun randu 9 lembar, garam dan gula aren secukupnya. Tumbuk daun seledri dan daun randu hingga halus kemudian ambil airnya dan letakkan ke dalam gelas. Campur dengan garam dan gula aren ditambah dengan air hangat kemudian aduk hingga merata. Minumlah ramuan ini 3 kali sehari yaitu pada pagi, siang dan malam ketika mau tidur.
Pengobatan asma menggunakan bawang dan madu
Bawang dan madu juga dapat membantu meminimalisir terpicunya penyakit asma. Cara yaitu siapkan 5 siung bawang putih dan satu sendok makan madu aseli. Iris bawang putih menjadi kecil-kecil dan rebus dengan segelas air. Biarkan mendidih hingga air menjadi setengah gelas. Campurkan dengan madu aseli dan aduk secara merata. Minumlah ramuan ini setiap pagi dan sore lakukan sesering mungkin hingga asma tidak kambuh lagi.

Penyakit Pada Kelamin

HIV/AIDS

Virus imunodifisiensi manusia[1] (bahasa Inggris: human immunodeficiency virus ; HIV ) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS .[2] Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan, seorang dengan HIV bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya.
Penyebab HIV AIDS dan Cara Penularan

Mencegah lebih baik daripada mengobati, itulah kata-kata yang pas dalam kondisi ini. Virus HIV mudah menyebar melalui hal-hal di bawah ini:

1.    ‘Berhubungan’ dengan penderita HIV positif tanpa pelindung
2.    Berisiko tinggi pada orang yang memiliki ‘partner’ yang banyak.
3.    Transfusi darah yang terkontaminasi
4.    Penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi atau bersama-sama
5.    Penggunaan pernak-pernik yang tidak aman, misalnya tindik dengan alat yang tidak steril, atau   menggambar tato dengan alat terkontaminasi.
6.    Ibu ke anak saat dalam kandungan, kelahiran, menyusui
Virus HIV tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia dan mati dengan cepat ketika cairan tubuh telah mengering. Inilah sebabnya mengapa HIV tidak dapat disebarkan oleh serangga, tidak dapat menyebar seperti virus flu (memegang permukaan fasilitas umum, batuk, bersin, dll)

Gejala HIV/AIDS
Infeksi oportunistik pada orang dengan AIDS dapat mempengaruhi hampir semua organ tubuh dan inilah yang membuat penyakit AIDS menjadi membahayakan. Beberapa gejala dan ciri-ciri HIV yang telah berubah menjadi AIDS meliputi:


1.    Demam terus menerus.
2.    Kelelahan ekstri yang tidak berhubungan dengan stres atau kurang tidur.
3.    Diare persisten (terus menerus).
4.    Berat badan menjadi turun (gizi buruk)
5.    Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, pangkal paha, dan lain-lain.
6.    Sakit atau sulit menelan.
7.    Sering mengalami sariawan, atau sariawan tak kunjung sembuh.
8.    Sakit kepala, kebingungan dan pelup
9.    Peningkatan risiko terkena berbagai jenis kanker seperti sarkoma Kaposi, limfoma, kanker          serviks, dan lain-lain

Langkah Pengobatan

Ada dua tujuan utama dari pengobatan HIV, yaitu mencegah virus merusak sistem kekebalan tubuh dan menunda atau menghentikan perkembangan infeksi. Hal ini dapat dicapai melalui:
Obat Antiretroviral (ARV) yang digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi HIV bekerja denga cara menghentikan atau menggangg reproduksi virus dalam tubuh. ARV tidak menyembuhkan infeksi HIV melainkan untuk mencegah replikasi virus lebih lanjut sehingga dengan demikian dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
Obat ini harus diminum secara teratur pada waktu yang tepat setiap hari. Jika tidak, akan membuat virus bermutasi dan menyebabkan resistensi terhadap pengobatan.
Di samping pengobatan dengan antiretroviral, orang dengan HIV sangat membutuhkan konseling dan dukungan psikososial. Kualitas hidup juga yang tinggi juga perlu dipertahankan dengan kebersihan dasar, nutrisi yang cukup dan air bersih
Pada saat paling awalpun deteksi HIV dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah, walaupun tidak ada gejala apapun. Pada tahap kedua telah ada gejala klinis, misalnya kulitnya jelek, gatal-gatal dan batuk pilek seperti flu biasa. Pada tahap ketiga akan mengalami penurunan berat badan dan terkena TBC. Dan pada tahap keempat telah mengalami komplikasi, sulit disembuhkan dan biasanya diikuti dengan kematian.

kata kata cinta untuk seseorang

Assalamu’alaikum Ingat.... Sebentar saja! Bahwa sosok ku Pernah di butuhkan oleh mu Ketika ...