Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kepada Allah Swt yang masih memberikan kesempatan kepada saya untuk memosting artikel ini, dan tidak lupa Shalawat berangkaikan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw. Semoga kelak nanti di akhirat mendapat syafa'at beliau. Aaamiin ya Allah Ya Rabbal 'alamiinn.
Berharap postingan saya ini bermanfaat bagi yang suka jurusan astronomi, yang sedang kuliah, dan yang lagi cari-cari tau mengenai jurusan ini. okee lanjut baca ya guys?
Astronomi adalah sains mengenai jagat raya. Ilmu ini
berurusan dengan objek-objek langit individual seperti Planet, Bulan, Bintang,
dan Galaksi serta struktur skala besar dari jagat raya keseluruhan. Para
astronom tidak hanya peduli tentang menemukan sesuatu di “luar sana“, tetapi
juga dengan pertanyaan mengapa benda-benda langit bisa seperti itu dan
berperilaku demikian, dengan gaya yang mempengaruhi kelakuan materi dan radiasi
dalam kosmos. Astronomi pun menciba mengungkap asal-usul, evolusi, masa depan,
dan nasib akhir jagat raya dan semua yang terkandung di dalamnya.
Astronomi lebih bersifat ilmu observasionil, daripada
eksperimen atau laboratorium. Kalau fisikawan atau ahli kimia dapat menyiapkan
eksperimen dalam laboratorium di bawah kondisi yang sudah diketahui, mengubah
kondisi, mengukur keluaran, astronom tidak bisa, misalnya menambah tekanan pada
bintang untuk melihat apa yang akan terjadi. Tidak seperti masalah-masalah
dalam antariksa dekat, dimana wahana antariksa dapat menyelidiki
besaran-besaran fisis dari planet, bulan dan ruang antar planet, astronom harus
percaya pada sekadar menerima informasi dalam bentuk radiasi dari objek-objek
jauh, mengamati tanpa mempengaruhi atau menyentuh apa yang mereka amati. Mereka
menggunakan pengamatan yang lebih lanjut untuk menguji validitas teori-teori
tersebut.
Para astronom memerlukan banyak ilmu lain, bukan hanya
fisika, matematika, dan kimia, tapi juga geologi, biologi, dan berbagai bidang
lain untuk menginterprestasi dan memahami hasil pengamatan mereka. Sebaliknya,
astronomi mencakup situasi yang tidak dapat dihasilkan atau ditelaah di
laboratorium yang kemudian justru memberi umpan balik kepada ilmu ini dengan
penemuan-penemuan, konsep-konsep, dan tantangan baru. Jagat raya adalah sebuah
taman yang sangat besar dan memukau yang mengandung beraneka ragam objek
eksotik yang benar-benar menggugah dengan nama yang eksotik pula, seperti
pulsar, bintang neutron, black hole, burster, quasars dan blazars. Beberapa
sudah sangat dipahami, tapi sanagat banyak pula yang masih merupakan tantangan
dan memerlukan penjelasan. Astronomi adalah ilmu yang dinamis dan berkembang
cepat.
Para astronom memanfaatkan instrumentasi berteknologi tinggi
dan detektor model mutakhir, yang begitu sensitif yang dipasang pada peralatan
semacam Hubble Space Telescope, sehingga mereka dapat melihat sumber cahaya
seredup cahaya lilin yang ditaruh di bulan beitu juga halnya, banyak yang telah
dilakukan astronom dan ilmuwan antariksa dalam beberapa dekade yang lalu merupakan
pekerjaan yang sangat-sangat sulit, kalau tidak bisa dibilang mustahil, yang
tidak mungkin dicapai tanapa bantuan komputer dan teknik pengolahan citra.
Meskipun demikian, astronom amatir tetap masih dapat melakukan pengamatan yang
penting dan penemuan yang sangat berati, karena langit begitu luas padahal
jumlah teleskop yang besar dan canggih sangat terbatas, dan masing-masing
teleskop hanya bisa menelaah bagian kecil saja dari langit dalam satu saat.
Para amatir juga telah memanfaatkan revolusi elektronik dalam
astronomi-ketersediaan detektor dan komputer yang relatif tidak mahal telah
meningkatkan cakupan kontribusi mereka pada astronomi.
2. Pengenalan Jagat Raya
Bumi adalah sebuah planet, sebuah dunia kecil yang
berkeliling sepanjang lintasannya, atau orbitnya, mengitari sebuah bintang usia
pertengahan matahari selama setahun untu satu kali putaran. Tetangga kita yang
palig dekat adalah bulan, satu-satunya satelit alam bumi dengan jarak rata-rata
384.400 km, yang berevolusi mengitari bumi dengan perioda 27,3 hari. Benda
langit yang paling penting untuk eksistensi hidup di bumi adalah matahari,
sumber utama cahaya, panas dan energi untuk planet kita. Sebenarnya matahari
adalah sebuah bintang biasa saja, bola gas yang mempunyai cahaya sendiri, dengan
komposisi terutama hidrogen dan helium. Ia bersinar karena berlangsung reaksi nuklir
di dalam intinya yang membebaskan jumlah energi yang sangat besar yang menuju
permukaannya dan muncul dalam bentuk cahaya dan radiasi lain. Bintang-bintang
seperti matahari menghasilkan cahaya mereka sendiri, sementara planet-planet
dan sateli-satelitnya bersinar karena memantulkan cahaya dari induknya. Jarak
rata-rata bumi dengan matahari adalah 149.600.000 km, kira-kira empat ratus
kali lebih besar jarak bumi dan bulan. Tetapi karena diameter matahari pun
empat ratus kali lebih besar daripada bulan, matahari dan bulan tampak hampir
sama besarnya di langit, kira-kira 30 menit busur. Bersama tujuh planet dan
objek-objek yang lebi kecil lainnya (asteroid, komet, meteoroid, gas, debu)
matahari membentuk Tata Surya.
Tata surya ibaratnya merupakan “halaman belakang” rumah
astromi kita. Jarak yang memisahkan kita dengan bintang-bintang sangat jauh
sekali dibanding dengan jarak dalam Tata surya. Bintang paling dekat berjarak
sekitar 270.000 kali jarak matahari. Astronom- astronom zaman dulu membagi
langit ke dalam pola, atau konstelasi, yang mereka beri nama menurut
tokoh-tokoh terkenel atau makhluk dalam mitologi mereka. Astronom Yunani,
Ptolemy, dalam abad 2 memetakan 48 konstelasi yang nama-namanya sampai sekarang
masih digunakan. Langit keseluruhan sekarang dibagi ke dalam 88 konstelasi.
Beberapa konstelasi namapak mirip sekalai dengan namanya, misalnya konstelasi
Scorpio, Orion (Rasi Waluku), Centaurus, CruxAustralis (Salib Selatan).
Meskipun bintang-bintang yang membangun konstelasi tampak
relatif dekat satu sama lainnya di langit, mereka umumnya tidak selalu memang
berdekatan dalam ruang. Sebagai contoh, bintang-bintang terang yang membentuk
sebagian dari konstelasi Orion, Betelgeuse berada pada jarak kira-kira 300
tahun cahaya, Rigel jaraknya sekitar 900 tahun cahaya, dan Mintaka (bintang
paling utara dari 3 bintang terang yang membentuk sabuk Orion) berjarak 2.300
tahun cahaya. Akan tetapi, memang ada beberapa pengelompokan bintang, yang
disebut gugus bintang, yang mengandung bintang-bintang yang satu sama lain
cukup dekat karena gaya gravitasi bersamanya, menjaga bintang-bintang tersebut
tetap selau dalam koelompok, misalnya gugus bintang Pleiades.
Matahari adalah salah satu anggota saja dari kepulauan
bintang yang maha luas yang disebut Galaksi yang mengandung lebih dari 100
milyar bintang yang tersebar dalam sistem
berbentuk cakram atau piringan dengan diameter kira-kira 100.000 tahun
cahaya. Terdapat konsentrasi jumlah bintang yang tinggi yang disebut gembungan (bulge) di pusatnya (diameter antara 15.000 – 20.000 tahun cahaya),
dan piringan yang mengelilinginya mengandung bintang serta awan gas dan debu
yang menggumpal bersama dalam pola spiral.
Matahari terletak dekat pada bidang piringan, kira-kira
25.000 tahun cahaya dari Pusat Galaksi. Sedangkan tebal piringan hanya 2.000
tahun cahaya. Matahari berevolusi mengelilingi Pusat Galaksi dengan periode 225
juta tahun. Jika kita memandang langit dalam malam yang jernih tanpa sinar Bulan kita dapat melihat pita
kabut cahaya bintang yang lemah yang melintas di langit dari horizon ke
horizon. Pita ini, yang disebut dengan Bima Sakti (Milky Way), dibangun dari kombinasi cahaya milyaran bintang-bintang
yang terletak dekat ke bidang Galaksi. Galaksi sering disebut sebagai Galaksi
Bima Sakti (Milky Way Galaxy).
Sementara itu ruang di antara bintang-bintang tidak sama
sekali kosong. Ia mengandung campuran gas dan debu yang disebut materi antar
bintang. Debu antar bintang melemahkan cahaya bintang kira-kira satu magnitudo
untuk tiap kiloparsek. Begitu banayak debu antar bintang yang berada antara
Tata surya dan Pusat Galaksi sehingga Pusat Galaksi tidak dapat dilihat dengan
teleskop optik karena terdapat ekstingsi total sekitar 25 magnitudo sepanjang
garis penglihatan ke arah pusat. Ini berarti dari 10 milyar foton yang
dipancarkan dari inti galaksi hanya 1 foton saja yang mampu sampai pada kita.
Bintang-bintang dalam galaksi dibagi ke dalam dua kategori,
atau populasi. Bintang populasi II terdiri dari bintang-bintang yang tua,
dengan metasitas rendah yang terbentuk pada saat-saat awal sejarah galaksi dari
awan hidrogen dan helium yang mengandung kelimpahan elemen berat yang rendah.
Bintang populasi I merupakan bintang generasi kedua atau generasi kemudian,
yang dari awan gas yang telah tercampur elemen berat yang dihasilkan di dalam
bintang dan disemburkan ke medium antar bintang lewat peristiwa seperti
supernova. Anggota paling terang dari populasi II adalah bintang raksasa dan
maha raksasa merah tua, sementara anggota paling terang dari populasi I adalah
bintang panas tipe O dsn B. Halo dihuni oleh objek-objek populasi II. Piringan,
tempat berlokasinya awan gas dimana terdapat pembentukan bintang yang sedang
berlangsung, didominasi oleh objek-objek populasi I. Sementara gembungan
mengandung kedua macam populasi, tapi tampak merah karen terdapat raksasa merah
dalam jumlah banyak.
Berdasar konvensi yang agak egosentris, kita mengacu pada
sistem bintang kita sebagai galaksi (dengan huruf G). Di luar batas galaksi
terdapat milyaran galaksi lain (dengan huruf kecil g) . beberapa bentuknya
spiral seperti galaksi kits, beberapa eliptis (oval), dan lainnya bentuknya
tidak beraturan. Sebagai tambahan pada galaksi “normal” , banyak galaksi
“aktif” yang mengeluarkan lebih banyak energi daripada galaksi normal dan
mempunyai inti yang lebih terang. Galaksi besar yang paling dekat terletak di
konstelasi andromedia, sehingga disebut galaksi andromeda, yang dalam katalog
yang diterbitkan oleh Astronomi Perancis Charles Messier tahun 1781 dikenal
dengan M31.
Galaksi Andromeda ini serupa dengan galaksi kita dan
terletak pada jarak 2,2 juta tahun cahaya, merupakan objek langit paling jauh
yang masih bisa dilihat dengan mata telanjang. Galaksi-galaksi distribusi di
jagat raya dalam cara berkelompok kecil, yang mengandung beberapa buah atau beberapa
puluh anggota. Yang lain berhimpun dalam gugus (cluster) yang mengandung
ratusan, atau ribuan galaksi anggota. Gugus galaksi ini secara agak longgar
berkelompok dalam struktur yang lebih besar yang disebut maha gugus (super
cluster), yang merentang sebesar 100 juta tahun cahaya atau lebih dan
mengandung ribuan atau puluhan ribu galaksi. Grup lokal galaksi terletak
sekitar 500 juta tahun dari cahaya kita.
Dalam gembungan ini galaksi (nuclear bulge) bintang-bintang
satu dnegan yang lainnya berjarak jauh lebih dekat daripada dalam posisi
lokalitas matahari kita dalam galaksi. Seebuah bola berdiameter 5 tahun cahaya
dengan pusat matahari hanya mengandung4 buah bintang ( tiga komponen sistem
bintnag Alpha Centauri dan Matahari sendiri), bola dengan ukuran yang sama yang
sangat dekat dengan pusat gembungan inti galaksi akan mengandung 10 juta bintang, dan separasi
rata-rata antar bintang kira-kira 0,02 tahun cahaya bintang.
#muslimahtanpacaran📝